Beritaindo.Online
- Dilansir dari Gulf News, viral video pengantin yang berjoget di masjid yang terletak di dalam Istana Salah Al Deen.
Dalam video tersebut terlihat pengantin dan para tamu menari mengikuti irama DJ.
Pesta pernikahan di Kairo yang digelar secara megah lengkap dengan tarian dan nyanyian mendapat kritikan keras dari warganet
Bahkan ada beberapa wanita tampil tanpa jilbab, seolah-olah mengabaikan kesucian Islam dan masjid tersebut.
Menurut warganet, tindakan seperti itu tidak boleh dilakukan di masjid karena merupakan tempat ibadah yang seharusnya dihormati.
Menyusul hal itu pula, netizen menyerukan tindakan hukum yang tepat untuk diambil terhadap penyelenggara acara tersebut.
Namun sejauh ini belum ada pernyataan resmi terkait kejadian tersebut.
Ada beberapa wanita tampil tanpa jilbab, seolah-olah mengabaikan kesucian Islam dan masjid tersebut.
Sekadar info, Masjid Mohammad Ali merupakan salah satu landmark bersejarah bagi industri pariwisata di Mesir.
Desainnya mencerminkan keindahan Masjid Sultan Ahmed di Istanbul yang dibangun pada tahun 1616.
Masjid ini juga memiliki kemiripan dengan Masjid Khalid bin Al Walid di Homs, Suriah, terutama pada keseluruhan struktur, kubah, dan menaranya.
VIRAL Curhat Pilu Pengantin, Pesta Pernikahan Mendadak Didatangi Ribuan Lalat, Tamu Menolak Makan
Hari bahagia berubah menjadi kesedihan, itulah yang dirasakan pengantin berikut ini.
Seorang wanita bernama Apat mengungkapkan rasa malu dan kecewanya saat menggelar pesta pernikahan pada bulan Mei lalu karena terganggu oleh serangan lalat.
Meski sudah lima bulan berlalu sejak pesta pernikahannya, Apat baru membagikan kisahnya di TikTok dua hari lalu.
Kisah pilu Apat langsung mendapat banyak perhatian.
Menurut Apat, serangan lalat tersebut karena peternakan ayam yang beroperasi di dekat tempat tinggalnya.
Seorang wanita bernama Apat mengungkapkan rasa malu dan kecewanya saat menggelar pesta pernikahan pada bulan Mei lalu karena terganggu oleh serangan lalat.
“Panggung kami ada di depan area peternakan ayam. Jaraknya hanya kurang dari tiga meter. Kami sebenarnya sudah meminta izin sejak Januari lalu dan pernikahan kami di bulan Mei," ungkap Apat.
Awalnya peternakan tersebut kosong lama, namun sesaat sebelum resepsi, peternakan tersebut justru beroperasi lagi.
"Rencana pernikahan kami sudah tersebar selama tujuh bulan terakhir. Sebenarnya peternakan ini sudah beberapa bulan kosong. Tapi entah kenapa, beberapa hari sebelum resepsi mulai beroperasi kembali," kata perempuan itu.
Apat pun merasakan kesedihan karena hari bahagiannya justru berubah jadi kesedihan.
“Bukan keindahan yang terlihat, tapi lalat yang terbang di bunga itu", pilu Apat.
Apat pun merasakan kesedihan karena hari bahagiannya justru berubah jadi kesedihan.
Apat sendiri sudah mencoba berbagai cara untuk mengendalikan situasi, namun gagal karena jumlah lalat yang berlebihan.
“Malam sebelum upacara saya gugup, takut dan kecewa. Saya dan keluarga bertanya-tanya bagaimana upacaranya besok? Kami mencoba berbagai cara termasuk menggunakan pengusir lalat," kenang Apat.
Meskipun sudah menghabiskan banyak semprotan namun usahanya sia-sia karena banyaknya jumlah lalat.
“Menghabiskan beberapa botol semprotan serangga tapi tidak berhasil karena jumlahnya banyak. Mungkin totalnya ratusan ribu".
Bukan keindahan yang terlihat, tapi lalat yang hinggap di bunga dekorasi.
Padahal seharusnya itu menjadi momen paling berharga untuk dikenang.
Bahkan hasil foto pernikahannya juga mengecewakan karena adanya lalat.
“Tapi jujur saja saya agak jijik melihatnya (fotonya). Hasil fotonya, meski menggunakan kamera jenis apa pun, tidak mampu menghilangkan lalat yang bertumpu pada bunga singgasana,” kata Apat lagi.
Kesedihan Apat semakin bertambah ketika serangan lalat yang tidak terduga itu menjadi perbincangan beberapa tamu.
Kesedihan Apat semakin bertambah ketika serangan lalat yang tidak terduga itu menjadi perbincangan beberapa tamu.
Beberapa tamu bahkan menolak makan di pernikahan Apat karena khawatir dengan kebersihan makanannya.
“Jujur kami malu. Mungkin banyak yang mengira kami menyajikan bangkai karena semuanya dipenuhi lalat. Bahkan mungkin banyak yang menolak makan saat menghadiri pernikahan kita," ujar Apat.
“Tidak cukup sampai di situ, saya banyak mendengar kata-kata yang menyakitkan hati dari orang-orang. Ada yang bilang tidak nafsu makan karena melihat lalat, tidak berani makan karena takut dikira lalat. dan mereka takut sakit perut,” katanya.
Apat tidak bermaksud menyalahkan pihak mana pun, tapi hanya mengungkapkan isi hatinya melalui video di TikTok yang ditonton lebih dari 3,8 juta kali.
“Saya tidak bermaksud menyalahkan salah satu pihak, namun dengan adanya kerja sama ini, setidaknya saya berharap bisa lebih jujur atas semua yang terjadi beberapa bulan lalu," ujarnya.
“Kalau saya, saya rugi banyak. Untuk menyelenggarakan pesta ini, orang tua saya juga berusaha keras menggalang dana. Namun pada akhirnya, semuanya tampak mengecewakan".
Meski mengecewakan namun Apat berusaha mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
"Setelah ini, saya yakin saya bisa ikhlas menerima semuanya. Setelah kesabaran yang saya sembunyikan selama ini, semoga kesabaran ini menjadi keikhlasan yang sangat luas," kata Apat lagi.
Video ini pun langsung viral di TikTok.
Rata-rata netizen mengungkapkan simpatinya kepada pasangan tersebut dan berharap mereka bersabar dengan apa yang terjadi.
Sumber:Tribun.Com