Beritaindo.Online
– Misteri kematian dosen wanita UIN Solo di dalam rumah mulai terkuak satu per satu.
Adapun dosen wanita UIN Solo yang tewas di dalam rumah ini bernama Wahyu Dian Silviani.
Dosen wanita UIN Solo Wahyu Dian Silviani tersebut merupakan dosen di Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Seperti diberitakan sebelumnya, Wahyu Dian ditemukan tewas di dalam rumah di Perumahan Graha Tempel di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).
Ia ditemukan dengan sejumlah luka, bercak darah dan penemuan jasad yang di tempat yang tidak wajar.
Terbaru, rekan Wahyu Dian yang juga merupakan Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) UIN RM Said Surakarta, Rahmawan Arifin mengungkapkan beberapa informasi yang diketahuinya.
Dikatakan Rahmawan, pihak kampus mendapat informasi kematian Wahyu sekira pukul 13.30 WIB.
Lalu, sekira pukul 14.00 WIB, pihak kampus langsung datang menuju tempat ditemukannya korban.
Dia menuturkan, saat di lokasi sudah ada garis polisi.
Begitupun dikatakannya, di lokasi juga sudah ada beberapa petugas Polres Sukoharjo yang sudah berada di dalam rumah.
Dari informasi yang dia terima, sahabat korban yang juga dosen di UIN, korban berada di rumah rekannya yang sedang cuti tiga bulan karena melahirkan.
Selama cuti, lanjut dia, korban diminta tinggal di rumah rekannya itu karena rumah korban masih direnovasi.
Rumah keduanya bersebelahan di lokasi perumahan yang sama.
"Kami belum tahu motif kenapa tidur di situ,”
“Kemudian pemilik rumah sempat menelpon korban beberapa kali, namun korban tidak merespon. Kemudian pemilik rumah menelpon sahabat korban untuk mengecek ke rumahnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, pada Rabu (23/8/2023), sempat ada rapat persiapan perkuliahan semester gasal oleh semua dosen FEBI UIN RM Said.
Tetapi karena korban sudah menjadi dosen ilmu lingkungan, dia menyampaikan, korban tidak ikut rapat.
Tapi korban sempat terlihat duduk dan membaca di perpustakaan FEBI, setiap harinya korban ada di sana.
Dia mengaku tak mengetahui kehidupan pribadi korban, kampus hanya mengetahui korban memiliki prestasi akademik yang baik.
Apalagi seharusnya, pada Jumat (25/8/2023), korban wawancara LPDP ke luar negeri karena sudah lolos beasiswa dengan nilai International English Language Testing System (IELTS) tertinggi.
Ditemukan Tewas Tertutup Kasur dan Berdarah
Adapun Wahyu Dian ditemukan meninggal dunia di dalam rumah di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo.
Korban ditemukan di bawah kasur lantai dan kondisi jasad berdarah.
"Jenazah kita bawa ke RSUD dr Moewardi Solo untuk proses autopsi," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Kamis (24/8/2023).
Ia juga mengungkapkan bahwa korban menderita sejumlah luka yang memunculkan kecurigaan.
Melihat kecurigaan itupun, korban pun diduga menjadi korban pembunuhan.
"Indikasi memang ada kekerasan dan ada beberapa luka di bagian kepala, namun saat ini masih pendalaman," ujarnya.
Sigit juga menerangkan, pada bagian kepala didapati beberapa sayatan yang berlokasi di pipi sebelah kanan.
"Ini masih dugaan saja, kalau dugaan bisa macam-macam. Entah itu pacaran karena cemburu, entah itu iri atau seperti apa. Namun kita belum tahu," lanjutnya Sigit.
Dia melanjutkan, saat ini jenazah dosen tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit dr Moewardi Solo untuk diotopsi.
Bercak darah Penemuan mayat dosen perempuan itu sontak menggegerkan warga, terutama di Perumahan Graha Tempel Sukoharjo.
Korban ditemukan oleh Indriyono, seorang mandor yang dipercaya oleh pemilik rumah korban untuk merawat huniannya.
Indikasi mengungkapkan, dia menemukan Wahyu Dian terbaring di samping mini bar rumah.
"Ada teman yang mau mengecek rumah dari tadi tidak bisa. Lalu meminta kunci ke saya, karena rumah ini kan masih dalam perawatan saya," ujar Indriyono.
Indriyono pun memberikan kunci rumah kepada teman korban. Dari keterangan si teman, ada bercak darah.
"Perasaan saya sudah gak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons," terangnya.
Dia menaruh curiga dan melihat dari atap.
Di bawah kasur dia melihat sesuatu dan terdapat bercak darah di sana.
Begitu melihat mayat korban, Indriyono langsung keluar.
"Ada bau anyir darah," tandasnya.
Sumber:Tribun.Com