Gran Max Adu Banteng 2 Motor, 3 Siswa SMP Meninggal Dunia di Sukoharjo

Gran Max Adu Banteng 2 Motor, 3 Siswa SMP Meninggal Dunia di Sukoharjo

Rabu, 23 Agustus 2023, Agustus 23, 2023


Beritaindo.Online
 - Tiga siswa SMP meninggal dunia saat berkendara motor.

Motor yang mereka tumpangi adu banteng dengan sebuah mobil yang membuat mereka mengalami luka hebat dan meninggal.

Peristiwa ini terjadi dalam kecelakaan di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Senin (21/8/2023).

Tiga ABG tersebut tercatat sebagai siswa SMPN 1 Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Mereka tewas setelah motor yang mereka tunggangi bertiga adu banteng dengan minibus Gran Max.

Dua orang tewas di lokasi kejadian, sedangkan satu lainnya meninggal dunia di rumah sakit keesokan harinya.

Mereka yang tewas adalah Rafi Nuur Aziz, Fahri Aditya, dan Satria Surya Pradana.

sedianya, keempat siswa SMP itu berkendara menggunakan dua motor untuk mengikuti turnamen futsal di Kabupaten Karanganyar.

Hal itu disampaikan oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Joko Purwanto.

Joko mengatakan, empat siswa tersebut tidak berangkat bersama-sama dengan rekan setim.

Mereka berangkat bersama dari Jumapolo ke lokasi turnamen futsal yang berada di Jatipuro sekira pukul 20.00 WIB dengan mengendarai sepeda motor.

Joko menjelaskan, para korban kurang begitu paham jalur dari Jumantono ke Jatipuro.

Bahkan, kata dia, para korban sempat tersesat. Korban semestinya belok ke kanan pada pertigaan Desa Sembun.

Namun, baru sampai di simpang tiga Plang, mereka sudah belok ke kanan menuju arah Waduk Mulur Sukoharjo.

Menyadari hal itu, para korban langsung memutar arah untuk kembali ke Jalan Karanganyar-Jumapolo.

Akan tetapi, dari arah berlawanan melaju kendaraan mobil Gran Max. Kecelakaan pun tak terhindarkan.

"Dikarenakan cepatnya kejadian tersebut hingga driver Gran Max tidak dapat menguasai kendarannya."

"Walaupun sudah berusaha membanting setir hingga akhirnya menabrak kedua motor yang dikendarai keempat siswa secara berboncengan," ungkap Joko.

Kasat Lantas Polres Sukoharjo, AKP Betty Nugroho, mengatakan kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 20.15.

Kejadian berawal ketika mobil Gran Max dengan nomor polisi AD 1618 MT melaju dari arah timur ke arah barat.

Diduga, pengemudi Gran Max melaju terlalu ke kanan dan kurang memperhatikan arus lalu lintas.

"Dari arah berlawanan sepeda motor Honda Vario nopol AD 6143 OP dan Yamaha Mio AD 3363 TZ berjalan dari arah barat ke timur, berjalan secara berjajar," tutur Betty..

Karena pengemudi Gran Max tidak memperharikan jalan, setibanya di lokasi kejadian, terjadilah kecelakaan.

"Pengemudi Gran Max tidak bisa mengendalikan mobilnya hingga menabrak dua sepeda motor," tandasnya

Menurut Betty, dua korban yang meninggal di lokasi kejadian yakni Fahri Aditya dan Satria Surya Pradana.

Mereka merupakan pengendara dan penumpang sepeda motor Yamaha Mio.

"FA dengan luka kaki kanan patah, kaki kanan sobek, kepala belakang sobek meninggal dunia di TKP," tuturnya.

Sementara Satria Surya Pradana mengalami pendarahan hidung dan mulut, kaki kanan patah dan lecet.

Untuk korban Rafi Nuur Aziz mengalami kaki kanan patah, betis kiri sobek, luka di kepala, dan luka di bagian dada.

Ia sempat berada di fase kritis, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno, Sukoharjo, Selasa (22/8/2023).

Adapun Hilda yang juga korban dalam insiden tersebut, dalam keadaan sadar dengan kondisi luka-luka di tubuhnya.

Ketiga korban tewas diketahui merupakan siswa berprestasi di SMPN 1 Jumantono, Karanganyar.

Hal itu diungkapkan oleh Pembina OSIS dan Guru SMPN 1 Jumantono, Paidi (56).

Selain berprestasi, para korban juga dikenal aktif dalam organisasi di sekolah.

"Rafi aktif organisasi pramuka, Fahri juga baik dan aktif organisasi sekolah. Mereka anak-anak yang berprestasi," katanya, Selasa. 

Sumber:Tribun.Com

TerPopuler