Belasan Siswa SMP di Kabupaten Cianjur Menjadi Korban Kekerasan Dari Seniornya

Belasan Siswa SMP di Kabupaten Cianjur Menjadi Korban Kekerasan Dari Seniornya

Sabtu, 22 Juli 2023, Juli 22, 2023


 Beritaindo.Online

 - Belasan siswa SMP di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur menjadi korban kekerasan hanya karena terlambat tiba di sekolah.

Kekerasan dilakukan dua siswa SMK Negeri 1 Gunung Guruh disaksikan salah seorang guru.

Selain disuruh push up, para korban juga dijemur dan ditendang.

semuanya terekam dalam video berdurasi 30 detik yang kemudian juga tersebar di media sosial. 

David (40), keluarga salah seorang korban, mengungkapkan ada 14 orang siswa yang menjadi korban kekerasan dari seorang senior, yang belakangan diketahui ternyata juga anggota OSIS.

"Para korban tersebut dihukum karena telat masuk sekolah dan apel kegiatan. Mereka disuruh push up sambil dijemur di hadapan seorang guru," ujarnya saat melaporkan kasus kekerasan ini bersama sejumlah orang tua korban lainnya ke Polres Cianjur, Jumat (21/7).

Bahkan masih dalam posisi push up, ujarnya, salah seorang korban ditendang pantat dan kepalanya. Akibatnya, korban mengalami luka.

"Terduga ini merupakan siswa SMK dan para korban siswa SMP. Sekolah mereka satu kompleks, bahkan ada pondok pesantrennya juga," ucapnya.

David mengatakan, dari 14 siswa yang menjadi korban, empat orang di antaranya mengalami luka cukup parah.

"Empat korban yang mengalami tindak kekerasan cukup parah, yakni RF (13), RZ (13), MR (13) ketiga siswa kelas 2 SMP, serta satu orang siswa kelas 3 SMP, B (14)," ujarnya.

David mengungkapkan, mereka melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dengan harapan agar kasus seperti ini tak lagi terulang. Mereka berharap kasus ini diproses hukum.

"Agar menjadi efek jera bagi pelaku," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, mengatakan para terduga pelaku sudah mereka amankan menyusul laporan para orang tua ini. 

"Saat ini masih diperiksa oleh petugas. Informasi selengkapnya nanti akan kami berikan setelah pemeriksaan selesai," ujarnya.

Mandi Lumpur

Tak hanya di Kabupaten Cianjur, perundungan juga menimpa puluhan siswa SMK Negeri 1, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Perundungan dilakukan di areal persawahan di wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kamis (20/7).

Seperti di Cianjur, perundungan ini juga terekam dan videonya tersebar di media sosial.

Dalam video terlihat puluhan siswa baru disuruh nyebur ke sawah lalu dan berjalan di atas tanah lumpur. Akibatnya sejumlah siswa baru tak sadarkan diri sehingga harus dievakuasi ke rumah warga. 

Tak hanya disuruh mandi lumpur, para siswa baru juga dibariskan oleh seniornya dan dibentak-bentak.

Kepala SMKN 1 Gunungguruh, Ai Sumarni, mengakui adanya peristiwa itu. Namun, ia menyebut, perpeloncoan itu di luar agenda yang disiapkan oleh sekolah. 

Agenda hari itu, ujarnya, adalah kegiatan lintas alam dengan tujuan tadabur alam, mengenal lingkungan alam sekitar sekolah dengan cara menanam pohon-pohon. 

"Awalnya di pos pertama itu kita menanam pohon atau penghijauan. Kemudian kita bergerak dengan membuat lima pos dengan niat membahagiakan anak dengan game (permainan) di setiap posnya. Itu yang kami rencanakan di awal," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (21/7).

"Namun, di pos 3 ternyata ada kawan-kawan yang mungkin kurang menyimak penjelasan dari kami bagaimana seharusnya, sehingga terjadi miskom, dan anak-anak itu diminta untuk turun ke sawah," tambahnya.

Terkait dengan adanya siswa baru yang pingsan saat perpeloncoan, Ai mengatakan sudah menanganinya, dan siswa tersebut sudah kembali sehat.

"Sebetulnya yang kecapean itu ada dua, tapi sudah kami obati dan tidak jadi masalah. Tapi pingsan yang sampai ke rumah sakit itu tidak ikut kegiatan justru."

"Dia punya riwayat penyakit jantung dan kami sudah mengobatinya ke RS Betha Medika. Bahkan sampai pulang ke rumahnya, anak sudah sehat kembali," ungkapnya. 

Ia mengatakan, evaluasi sudah mereka lakukan menyusul kejadian ini. Ia berharap kejadian serupa tak terulang. 

Sumber:Tribun.Com

TerPopuler