"Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan,” kata dia.
Kesaksian ayah korban
Ayah korban, Gunadi (62) bercerita, yang pertama kali menemukan anaknya adalah ketua RT setempat.
“Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis karena lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal. Lalu Pak RT lapor polisi,” kata Gunadi.
“Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong. Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan,” sambungnya.
Korban dianiaya hingga kesakitan
Gunadi menuturkan, ia mengetahui anaknya dianiaya oleh Mashuri dengan cara dipukuli pada Jumat (9/6/2023).
Hal itu karena sehari setelahnya ia datang ke rumah Budiati dan sempat melihat anaknya menangis kesakitan.
“Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambal matanya melirik suaminya. Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit,” tutur dia.
“Ternyata dia dipukuli pada Jumat,” sambungnya.
Anak-anak korban tidak tahu kalau ibunya sudah meninggal
Menurut Gunadi, ketiga cucunya itu tidak mengetahui jika ibunya sudah meninggal dunia hingga akhirnya keduanya ditemukan memeluk jasadnya.
Lebih lanjut Gunadi mengakui bahwa dirinya dari awal tidak setuju dengan pernikahan anaknya dengan Mashuri.
“Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta. Belum pernah cerai. Tapi saat pulang ke Kabupaten Pati lalu kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya,” ungkapnya.
“Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi, nikah siri,"ujar Gunadi.
"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri,” sambungnya
Pelaku berwatak keras dan suka mabuk-mabukan
Gunadi menyebut, dia tidak merestui hubungan anaknya dengan Mashuri karena Mashuri berwatak keras dan mudah marah.
Mashuri juga suka mabuk-mabukan dan doyan berjudi.
Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya.
Sementara, anak bungsunya yang masih berusia kurang dari satu bulan masih dirawat intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.
Sumber dari : Tribun.com