Baru Sebulan Melahirkan, Budiati Tewas di Tangan Suami Sirinya

Baru Sebulan Melahirkan, Budiati Tewas di Tangan Suami Sirinya

Selasa, 20 Juni 2023, Juni 20, 2023

BERITA-INDO.ONLINE

Baru Sebulan Melahirkan Anak Ketiganya, Budiati Tewas di Tangan Suami Sirinya, Terungkap Motifnya.

Seorang ibu rumah tangga bernama Budiati berusia 31 tahun ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya pada Rabu (14/6/2023).

Rumah kontrakan korban di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Jenazah peluk bayinya yang sudah lemas

Saat itu posisi jasad Budiati tengah memeluk bayinya yang belum genap berusia satu bulan.

Selain mempunyai bayi, Budiati juga mempunyai dua anak lainnya yang berusia 2 dan 4 tahun.

Saat ditemukan warga, kedua anak tersebut memeluk jasad B dari belakang.

Polisi tangkap suami siri korban

Polisi pun sudah menangkap suami siri Budiati yang bernama Mashuri (45).
Mashuri mengakui bahwa dirinya telah menganiaya istrinya.

Kini, Mashuri sudah dijebloskan ke penjara dan ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

Motif pembunuhan

Kasatreskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, motif Mashuri kerap kali menghajar istri sirinya lantaran curiga ada pria idaman lain.

Terakhir kali, keduanya cekcok setelah Mashuri tidak diperbolehkan memegang dan mengecek ponsel korban.

“Tersangka cemburu buta dan curiga korban berselingkuh. Korban juga menolak handphonenya dipegang tersangka,” ucap Onkoseno.

Minggu (18/6/2023), puncaknya pada Jumat (9/6/2023), keduanya bertengkar hebat di rumah hingga berujung penganiayaan.

Kemudian pada Minggu (11/6/2023), Mashuri pergi meninggalkan rumah. Kembalinya pada Rabu (14/6/2023) malam dan korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

“Diduga korban meninggal pada Selasa 13 Juni 2023. Jadi setelah itu anak-anaknya terlantar, makan seadanya yang ada di kulkas hingga akhirnya ditemukan,”ujar Kompol Onkoseno G Sukahar.

Ada luka-luka memar di tubuh korban

Menurut Onkoseno, korban tidak langsung meninggal usai mengalami penganiayaan oleh suami sirinya tersebut.

“Luka-luka memar akibat sering dipukuli hingga muncul luka dalam yang memicu korban meninggal."

"Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan,” kata dia.

"Terlebih korban kondisinya belum fit usai melahirkan,” kata dia.

Kesaksian ayah korban

Ayah korban, Gunadi (62) bercerita, yang pertama kali menemukan anaknya adalah ketua RT setempat.

“Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis karena lama tidak diberi susu. Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal. Lalu Pak RT lapor polisi,” kata Gunadi.

“Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong. Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi. Berarti kan dia punya kesalahan,” sambungnya.

Korban dianiaya hingga kesakitan

Gunadi menuturkan, ia mengetahui anaknya dianiaya oleh Mashuri dengan cara dipukuli pada Jumat (9/6/2023).

Hal itu karena sehari setelahnya ia datang ke rumah Budiati dan sempat melihat anaknya menangis kesakitan.

“Sabtu (10/6/2023) itu saya mengunjungi cucu-cucu saya untuk memberi uang jajan. Saat itu anak saya menangis sambal matanya melirik suaminya. Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit,” tutur dia.

“Ternyata dia dipukuli pada Jumat,” sambungnya.

Anak-anak korban tidak tahu kalau ibunya sudah meninggal

Menurut Gunadi, ketiga cucunya itu tidak mengetahui jika ibunya sudah meninggal dunia hingga akhirnya keduanya ditemukan memeluk jasadnya.

Lebih lanjut Gunadi mengakui bahwa dirinya dari awal tidak setuju dengan pernikahan anaknya dengan Mashuri.

“Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta. Belum pernah cerai. Tapi saat pulang ke Kabupaten Pati lalu kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya,” ungkapnya.

“Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi, nikah siri,"ujar Gunadi.

"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri,” sambungnya

Pelaku berwatak keras dan suka mabuk-mabukan

Gunadi menyebut, dia tidak merestui hubungan anaknya dengan Mashuri karena Mashuri berwatak keras dan mudah marah.

Mashuri juga suka mabuk-mabukan dan doyan berjudi.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya.

Sementara, anak bungsunya yang masih berusia kurang dari satu bulan masih dirawat intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.

Sumber dari : Tribun.com

TerPopuler