BeritaIndo.Online - Otoritas Ukraina menuduh Rusia telah merekayasa sebuah video propaganda yang disebut menunjukkan tentara-tentara Ukraina menodai Al-Qur'an. Moskow dituduh melakukan upaya untuk mendiskreditkan Ukraina terkait video propaganda itu.
Seperti dilansir International Business Times, Senin (20/3/2023), kasus ini berawal saat sebuah video beredar di media sosial pada Kamis (16/3) pekan lalu, yang menunjukkan sejumlah tentara yang disebut sebagai tentara Ukraina sedang memotong daging babi di atas salinan Al-Qur'an milik seorang tentara Rusia yang ditangkap.Video juga menunjukkan momen saat tentara-tentara itu merobek dan membakar sejumlah halaman kita suci umat Muslim tersebut.
Menanggapi video yang beredar, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko, mengecam Rusia karena memproduksi sebuah 'video palsu'. Nikolenko juga menyerukan agar Rusia dikecam karena telah menghina Islam dengan video propaganda itu.
"Awas video palsu! Rusia membuat sebuah klip dengan orang-orang tak dikenal yang mengaku tentara Ukraina sedang memotong daging babi di atas Al-Qur'an dan membakar halaman-halamannya. Mereka berbicara dengan bahasa Ukraina yang tidak lancar dan menggunakan sebuah pisau militer Rusia," sebutnya.
"Rusia harus dikutuk karena menghina Islam dalam upaya mendiskreditkan Ukraina," tegas Nikolenko dalam pernyataan via Twitter.
Mufti Otoritas Spiritual Muslim Ukraina atau UMMA, Said Ismagilov, juga mengecam Rusia karena menyebarkan berita palsu soal tentara Ukraina menodai Al-Qur'an dan berargumen bahwa tidak seperti tentara Rusia, tentara Ukraina menghormati 'pilihan spiritual dati setiap prajurit'.
"Mereka bermaksud memprovokasi kemarahan di kalangan warga Muslim di Ukraina dengan tindakan yang dituduhkan pada tentara Ukraina. Tapi seperti berita propaganda lainnya, video ini meragukan," ucap Ismagilov seperti dilaporkan media lokal Ukrainska Pravda.
"Tidak seperti orang Rusia, semua orang Ukraina bersatu; mereka saling mendukung dan menghormati pilihan spiritual setiap prajurit," tegasnya.
Angkatan Bersenjata Ukraina juga merilis pernyataan yang menegaskan bahwa tentara Ukraina tidak akan menodai Al-Qur'an karena 'orang-orang dari kewarganegaraan dan agama yang berbeda' telah bekerja bersama untuk mempertahankan negara dari invasi Rusia.
Sumber; Detik.com