Deretan Masalah SM Entertaiment Hingga Lee Soo-man Jual Saham ke HYBE

Deretan Masalah SM Entertaiment Hingga Lee Soo-man Jual Saham ke HYBE

Sabtu, 11 Februari 2023, Februari 11, 2023



Beritaindo- Dalam beberapa hari terakhir, dunia industri hiburan Korea Selatan dikejutkan dengan sejumlah pengumuman yang dibuat SM Entertainment serta pendirinya Lee Soo-man.

Terbaru, Lee So-man resmi menjual 14,8 persen sahamnya kepada HYBE, induk agensi Big Hit. Dengan perjanjian tersebut, HYBE resmi jadi pemilik saham terbesar SM Entertainment.

Ia menyalip Kakao yang beberapa hari sebelumnya dikonfirmasi menjalin kemitraan bersama agensi itu dengan memiliki 9,05 persen saham SM Entertainment.

Konfirmasi kemitraan dengan Kakao diumumkan co-CEO Lee Sung-soo atau Chris Lee dan Tak Young-jun beberapa bulan setelah kontrak SM Entertainment dengan Like Planning, perusahaan produksi milik Lee Soo-man berakhir pada akhir 2022.

1. Posisi Lee Soo-man
Lee Soo-man merupakan pendiri SM Entertainment. Awalnya, ia juga masuk board of directors. Namun, ia keluar pada 2010. Sejak saat itu, Soo-man aktif sebagai chief producers melalui perusahaan Like Planning.

Hingga September 2022, SM Entertainment merilis pernyataan kans penghentian kontrak dengan Like Planning, perusahaan Lee Soo-man yang selama ini terlibat dalam proses produksi.

Pada 14 Oktober 2022, SM Entertainment mengumumkan bakal menghentikan kontrak produksi dengan Like Planning, perusahaan Lee Soo-man, per 31 Desember.

Masalah pun berlanjut pada Februari 2023, Co-CEO SM Lee Sung-soo dan Tak Young-jun pada Jumat (3/2) mengumumkan perusahaan telah mengakhiri kontrak dengan produser Lee Soo-man dan menyusun cetak biru bab baru SM di bawah "SM 3.0."

Keputusan itu pun membuat Lee Soo-man hanya menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment sebelum dijual ke HYBE.

2. SM Entertainment kerja sama dengan Kakao
Beberapa bulan setelah mengumumkan hal itu, SM Entertainment mengonfirmasikan menjalin kemitraan dengan Kakao yang kini memiliki 9,05 persen saham SM. Angka itu lebih dari 217 miliar won atau sekitar Rp2,6 triliun (1 won=Rp11,99).

Seperti diberitakan Korea Herald pada Rabu (8/2), kemitraan tersebut merupakan kesepakatan trilateral antara SM Entertainment bersama Kakao dan anak perusahaannya, Kakao Entertainment, untuk memperluas jangkauan konten di luar negeri.

"Melalui investasi dan kerja sama ini, kami berharap dua perusahaan bisa saling membantu dalam menghadapi persaingan sengit musik global dan konten serta menargetkan konten Korea yang masuk arus global," kata CEO Kakao Community Investment Bae Jae-hyun.

Co-CEO SM Chris Lee dan Tak Young-jun juga mengumumkan rencana SM 3.0 lewat mendirikan lima pusat produksi yang berbeda dan label musik independen untuk mendiversifikasi produksi.

Sehingga, sistem tersebut benar-benar berbeda dari sistem yang dibangun Lee Soo-man selaku penanggung jawab semua proses produksi musik.

3. Lee Soo-man ancam gugat SM Entertainment
Tak lama SM umumkan kemitraan dengan Kakao, Lee Soo-man buka suara melalui firma hukum Hwawoo. Ia mengatakan tak ragu menggugat SM Entertainment atas tuduhan menggunakan metode ilegal sehingga saham bisa dibeli Kakao.
"SM Entertainment saat ini sedang mengalami persaingan bisnis antara pemegang saham terbesar Lee Soo-man dan mitra aliasi yang berlindung dengan dana ekuitas swasta pemegang saham," pernyataan Lee Soo-man melalui firma hukum Hwawoo.

"Sehingga, itu merupakan langkah ilegal terhadap hukum komersial dan anggaran dasar dewa direksi SM untuk menerbitkan saham baru serta obligasi konversi kepada pihak ketiga."


Ia juga memastikan SM Entertainment harus bertanggung jawab karena melanggar hukum bisnis. Tak hanya itu, sumber mengatakan Lee Soo-man terbang ke Korea dari AS sejak Selasa(7/2) karena perseteruan dengan SM Entertainment.

4. Pembela Lee Soo-man
Setelah perseteruan Lee Soo-man dengan co-CEO SM Entertainment, dua musisi senior agensi buka suara. Dimulai dari Kim Min-jong menilai SM Entertainment masih membutuhkan buah pikir Lee Soo-man dan perlu menghormati dedikasi sang pendiri.

"SM Entertainment membutuhkan akal sehat produser Lee Soo-man, dan kita harus menghormati Lee Soo-man yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mendirikan dan mengembangkan SM Entertainment," tulis Kim Min-jong di surel yang dikirimkan kepada karyawan.

Selain Kim Min-jong, musisi sekaligus produser musik SM Entertainment Yoo Young-jin juga dengan tegas menetapkan langkahnya bersama Lee Soo-man.

Young-jin menolak rencana perubahan besar-besaran lewat fase baru bernama SM 3.0 karena menghapus peran Lee Soo-man sebagai produser. SM 3.0 juga dinilai mengancam nasib produser musik yang berkiprah di bawah SM Entertainment.

"Saya tidak setuju dengan garis besar visi SM 3.0 dari manajemen yang diumumkan pada 3 Februari, karena rencana itu menyingkirkan Lee Soo-man dari peran produser untuk artis perusahaan kami," tulis Young-jin, seperti diberitakan Yonhap pada Jumat (10/2).

"Saya juga menyesali prospek para produser kreatif, salah satu pihak terpenting dalam produksi konten, yang akan tak terlibat dalam area produksi konten dengan model ini," lanjut Young-jin dalam pernyataan resmi.

5. HYBE pemegang saham terbesar SM Entertainment
Pada Jumat (10/2), induk agensi Big Hit, HYBE, resmi bekerja sama dengan Lee Soo-man dengan membeli saham SM Entertainment melalui taipan industri musik Korea Selatan tersebut. Dengan perjanjian ini, HYBE resmi jadi petinggi SM Entertainment.

"HYBE sepenuhnya sepakat dengan inisiatif strategis mantan Kepala Produser Lee, termasuk metaverse, sistem multi-label, dan kampanye visi berkelanjutan," kata Bang Si-hyuk dalam pernyataannya.

"Dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya kami, HYBE akan semakin memperkuat kehadiran KPop di panggung global," lanjutnya.

Disebut Variety yang rilis Kamis (9/2) waktu AS, dengan pembelian itu, HYBE menjadi pemimpin di SM Entertainment karena menjadi pemegang saham terbesar yang sebelumnya dipegang Lee Soo-man dengan saham sekitar 18 persen.

Kondisi itu membuat Lee Soo-man berada di posisi kelima pemegang saham SM Entertainment.

Posisi pertama ditempati HYBE (14,8 persen), Kakao (9,05 persen), National Pension Service (8,96 persen), KB Asset Management (5,12 Persen), Lee Soo-man (3,66 persen), GalaxiaSM (1 persen), Treasury Stock (0,67 persen), dan lainnya (65,78 persen).



TerPopuler