Beritaindo- Warga Kampung Bayam berpesan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk segera membereskan konflik yang terjadi di Kampung Bayam, Jakarta Utara.
Konflik di Kampung Bayam terjadi lantaran warga yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) hingga kini masih belum bisa menempati Kampung Susun bayam (KSB).Sementara beberapa warga terdampak mengaku sudah tidak lagi memiliki uang untuk mengontrak rumah. Terpaksa, mereka pun mendirikan tenda di pinggir JIS sebagai tempat tinggal sementara.Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda berharap agar pengganti Anies Baswedan itu tidak lepas tangan dan lebih peka menanggapi keinginan masyarakat di sana."Untuk Pak Heru, selaku Pj Gubernur itu jangan lepas tangan, tanggung jawab juga soal hunian di sini karena kan memang walau dibangun di masa Anies, kan sekarang udah peralihan Pak Heru," kata Asep kepada CNNIndonesia.com, di Jakarta Utara, Rabu (22/2).Ia meminta Heru setidaknya membuka pintu komunikasi dengan masyarakat. Ia mengaku hingga kini Heru masih belum sama sekali melakukan itu."Paling enggak, masyarakat diajak rundingan, diajak musyawarah untuk rumuskan masalah yang tidak sepakat ini, Pak Heru juga jangan mas bodo," ujarnya.Selain Heru, Asep juga berpesan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar setidaknya memerhatikan warga di sana, mengingat pembangunan JIS dilakukan pada masa kepemimpinannya.Ia menyebut kendati Anies tidak lagi menjabat sebagai gubernur, namun ia tetap berharap Anies datang ke sana menengok warga yang terlantar."Pada dasarnya, kalau dia mau datang ke sini kita bersyukur artinya dia lihat langsung bahwa ada masyarakat yang sampai hari ini terlantar karena kurang tuntas pekerjaannya," kata dia."Paling enggak harus ikut bertanggung jawablah memerhatikan," imbuhnya.Sebelumnya, warga eks Kampung Bayam yang terdampak pembangunan JIS masih belum menempati Kampung Susun bayam sejak diresmikan Anies pada Oktober 2022 lalu hingga hari ini.Sementara belum bisa menghuni KSB, sejumlah warga terpaksa menetap sementara di tenda yang mereka dirikan di depan JIS.Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, tenda itu berukuran kurang lebih 3x4 meter. Berdiri tepat di samping pintu masuk JIS.Berdasarkan pengakuan Asep, terdapat kurang lebih 20 orang yang tinggal di sana.Seluruh aktivitas warga juga dilakukan di sana, mulai dari tidur, mandi, memasak, hingga makan. Terdapat juga warga yang mencari nafkah dengan berjualan di depan tenda.Sumber:cnnindonesia.com